Senja dan Pak Tua



"Hei nak."
Pak tua itu menyadarkanku dari lamunanku. Entah sudah berapa lama aku memandangi langit senja ini dengan tatapan yang kosong. Mungkin aku akan terjebak selamanya jika pak tua ini tidak menyadarkanku.

"Apa yang kau lamunkan di senja yang indah ini?" tanya pak tua itu. "Haha, tidak. Hanya menikmati ketenangan yang Tuhan berikan" balasku. "Kau tidak pandai berbohong nak, layar handphone-mu masih menyala." Ah sial, aku ketahuan.

"Dengar nak, aku ingin memberi saran kepadamu"
"Saran apa pak?"
"Jika suatu saat kau merasa penasaran tentang seseorang namun kau sungkan untuk bertanya kepadanya, jangan kau mencari tahu jawabannya sendiri. Terlebih jika itu berkaitan dengan masa lalu dan kenangan yang pernah dia alami." ucap pak tua itu. "Karena kau tau? Menjadi tidak tahu itu terkadang lebih menyenangkan meskipun tidak menenangkan." sambungnya.

Dadaku sesak. Senja itu berubah menjadi hujan yang terus membasahi tiap sudut hatiku. Aku hanya bisa terdiam sambil meratapi langit yang perlahan menjatuhkan air matanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram